MATERI
DASAR OLAH RAGA
PANJAT
TEBING (ROCK CLIMBING)
I. SEJARAH SINGKAT PANJANG TEBING
Keberadaan olah raga panjat tebing bermula dari olah raga
pendakian gunung, hal, ini disadari bahwa olah raga panjat tebing adalah bagian
dari olah raga pendakian gunung. Beberapa sumber mengatakan bahwa olah raga
panjat tebing dimulai sejak tahun 1492,
sekelompok orang perancis dibawah pimpinan Anthoine De Ville mencoba untuk memanjat tebing Mounth Aiquelle (2097 m) dan pada tahun 1878 olah raga panjat tebing ini diperkenalkan di Perancis ditandai dengan berhasilnya regu yang dipimpin oleh Clinton Dent memanjat tebing Aiquelledu Dru walaupin tebing yang tak seberapa tingginya namun curam dan sulut, banyak orang menganggap peristiwa ini sebagai kelahiran panjat tebing. Di negara kita olah raga ini mulai diperkenalkan pada tahun 1976 oleh Drs. Harri Suliztiarto, mulai memanjat tebing Citatah (jawa barat) dengan teknik panjat tebing modern.
sekelompok orang perancis dibawah pimpinan Anthoine De Ville mencoba untuk memanjat tebing Mounth Aiquelle (2097 m) dan pada tahun 1878 olah raga panjat tebing ini diperkenalkan di Perancis ditandai dengan berhasilnya regu yang dipimpin oleh Clinton Dent memanjat tebing Aiquelledu Dru walaupin tebing yang tak seberapa tingginya namun curam dan sulut, banyak orang menganggap peristiwa ini sebagai kelahiran panjat tebing. Di negara kita olah raga ini mulai diperkenalkan pada tahun 1976 oleh Drs. Harri Suliztiarto, mulai memanjat tebing Citatah (jawa barat) dengan teknik panjat tebing modern.
Pada dekade tahun 80-an sampai sekarang ini olah raga panjat
tebing di Indonesia
menjamur bagaikan cendawan dimusim hujan. Hal ini tidak bisa disangkal dengan adanya
berbagai kejuaraan panjat tebing, baik yang sifatnya nasional maupun
internasional, dan tak jarang juga putra-putri Indonesia melakukan Ekspedisi di
berbagai negara di belahan bumi ini.
Olah raga panjat tebing
cukup dikenal di Indonesia bahkan kita telah berada peringkat II ASEAN
dan peringkat IV ASIA, hal ini sangat menggembirakan dimana olah raga ini telah
diakui, dan sekarang kita adalah anggota dari (UIAA), ASIEN CICE dan KONI.
Sebagaimana diketahui olah raga panjat tebing mempunyai ciri
khusus dibanding olah raga petualangan
yang lainnya, dimana pelakunya harus mempunyai kemampuan (skill) olah raga yang
penuh tantangan dan harus dilakukan dengan keberanian dan penuh perhitungan.
Sangat keliru jika ada anggapan bahwa olah
raga panjat tebing adalah olah raga mencari mati, justru sebaliknnya
para pelaku panjat tebing adalah orang-orang yang mencintai kehidupan, walaupun
proses dari pemanjatan penuh dengan resiko, akan tetapi seorang pemanjat tetap
pada prinsip keselamatan dan keamanan (Safety Producure) konsep dasar inilah
merupakan landasan dalam ppengembangan olah raga panjat tebing dengan cara
memperkecil tingkat resiko kecelakaan.
Di negara berkembang akhir-akhir ini banyak mempertunjukkan
kemampuan dan kebolehannya, dengan diadakannya berbagai jenis perlombaan panjat
tebing, seperti panjat tebing buatan yang sarananya biasa atau ditempatkan
diman saja.
Sebagaimana diketahui olah raga panjat tebing dan dinding
akhir-akhir ini menjadi sangat popular dan banyak diminati remaja dan generasi
muda mulai tingkat Sekolah Menegah Pertama hingga Perguruan Tinggi, disamping
itu olah raga panjat tebing adalah olah raga Profesional dan olah raga
Prestasi, karena begitu banyaknya kegiatan kompetisi dan lomba panjat tebing
yang sering diadakan sehingga banyak bermunculan pemanjat-pemanjat handal di bidang
ini.
II.
PENGENALAN ALAT PERLENGKAPAN PANJAT TEBING
DAN FUNGSINYA.
Peralatan dan perlengkapan panjat tebing merupakan sarana
penunjang tercapainya suatu tujuan dimana seorang pemanjat harus tahu dan harus
memahami penggunaan alat-alat tersebut. Untuk itu harus dijelaskan nama atau
istilah perlengkapan panjat tebing sebagai berikut :
1.
SEPATU PANJAT (SHOES FOR CLIMB)
Sepatu merupakan perlengkapan terpenting dalam
olah raga panjat tebing, sepatu akan menutupi dan melindungi kaki agar tidak
terluka atau terkena batu-batu tajam, sepatu juga memberi dukungan yang baik
untuk pijakan (hold) yang tipis guna membantu gerakan pemanjatan.
Sepatu untuk memanjat harus memiliki sol yang baik
agar dapat berfungsi pada hold atau kisi-kisi permukaan tebing yang dipanjat.
Memilih sepatu haruslah berhati-hati, sepatu yang cocok dikenakan pemanjat
tebing adalah sepatu yang solnya rata atau tidak bergerigi, memilih sepatu
panjat ukurannya dibawah satu ukuran kaki atau satu setengah ukuran sepatu
biasa agar permukaan ujung-ujung jari kaki rapat pada permukaan ujung sepatu
dan dapat berfungsi dengan baik pada pijakan tertentu.
2.
HELM (HELMET)
Alat ini dari bahan plastik tebal yang berfungsi melindungi
kepala dari benturan dan terik matahari, disamping itu yang tak kalah
pentingnya menjaga kepala bila terjadi longsoran dari atas dan terkena bagian
kepala, disamping mudah dikenakan, bahan helm tidak terlalu berat sehingga kita
bisa bergerak leluasa.
3.
PAKAIAN
Memilih pakaian yang akan dikenakan sebaiknya bahannya dari
karet elastis yang tipis disamping terhindar dari sengatan matahari juga
membuat pergerakan lebih leluasa. Kebanyakan pemanjat tebing memilih pakain
jenis second skin yang berwarna agak menjolok agar mudah terlihat jika sedang
melakukan aktivitas.
4.
TIKAR ALAS (MATRAS)
Bahan ini terbuat dari karet yang tebalnya kira-kira 1 ½ cm
dan panjangnya 70 cm x 180 cm bahan ini sangat ringan dan mudah dibawa,
disamping berfungsi sebagai alas tidur, juga berfungsi sebagai pengalas
peralatan panjat agar tidak kotor dan tidak mudah kena pasir atau debu yang
dapat merusak alat tersebut.
5.
TALI (ROPE)
Salah satu alat yang paling menunjang dalam olah raga panjat
tebing adalah tali. Bahan ini terbuat dari nilon berserat rapat dan
permukaannya terbungkus mantle yang tidak mudah sobek oleh gesekan batu atau
friksi yang dapat mengakibatkan tali putus, memilih tali panjat sebaiknya yang
telah terdaftar atau yang telah ditera oleh UIAA (Union Internationale Des
AssociatonThe Alpinisme) salah satu badan yang menguji kekuatan peralatan yang
banyak dipakai dan dapat dijamin kekuatannya pada batas waktu tertentu.
Didalam
pengenalan tali diketahui ada dua macam jenis tali :
a.
Tali Cerenmantle Dinamic
Tali yang biasa dipakai dikalangan panajat
tebing adalah tali jenis Cerenmantle Dinamic dengan ukuran 45 m sampai dengan
50 m berdiameter antara 8 mm sampai dengan 11 mm dengan kekuatan beban 300 kg
sampai dengan 6000 kg. Bahan tersebut terbuat dari nilon elastis dan tidak
mudah putus karena bagian dari permukaannya dibalut mantle yang kuat. Tali
jenis ini biasanya dipakai untuk pemanjatan artificial atau pembuatan jalur.
b.
Tali Cerenmantle Static
Tali jenis ini biasanya dipakai untuk tali
Fixe atau dipakai turun (Rappeling) bahan dan ukuran serta bentuknya hampir
sama dengan jenis Dinamic.
6.
SABUK PENGAMAN (HARNESS)
Salah
satu alat pelengkap yang penting adalah Harness, bahan ini dari pita nilon yang
dirancang agar beban pemanjat yang jatuh dan tergantung ditali tidak
mengakibatkan cidera punggung, selain itu alat ini juga memberi bantuan
maksimal untuk pemanjatan Artificial.
Selain
peralatan Harness, Weabingpun bisa berfungsi sebagai sabuk pengaman dengan
ukuran tertentu, namun Harness ini tentunya lebih baik karena praktis
pemakaiannya.
7.
CINCIN KAIT (CARABINER)
Carabiner atau Snap- Link adalah salah
satu alat terpenting dari olah raga panjat tebing UIAA yang berkedudukan Di
Jenewa,Swiss memberikan ketentuan bahwa sebuah Carabiner yang baik dan aman,
haruslah mampu menahan beban seberat 2.200 kg (pintu tertutup) atau 1.200 kg.
(pintu terbuka) searah dengan poros utamanya, sedangkan searah dengan poros
kecil (poros pendek) sebuah Carabiner harus kuat menahan beban seberat 600 kg.
Carabiner yang baik adalah yang bahannya
terbuat dari (Alluminium Alloy) disamping alat ini juga ringan, juga
kekuatannya sama dengan besi baja, pada dasarnya ada dua bentuk Carabiner,
yaitu bulat telur dan bentuk D (Delta), selain itu juga ada beberapa variasi
dari bentuk-bentuk Carabiner, seperti misalnya bentuk kidney (ginjal) dan
bundar. Carabiner bentuk bulat telur lebih mudah digunakan untuk berbagai
keperluan. Beban yang jatuh Di Carabiner ini terbagi rata kedua sisi poros
utama dan akhirnya pada kedua pintu Carabiner. Pin disalah satu poros pendek
inilah bagian paling lemah dari sebuah Carabiner. Carabiner bentuk Delta adalah
yang terkuat dari bentuk-bentuk yang lainnya karena bentuknnya, beban terpusat
pada sudut-sudut yang jauh dan berlawanan dengan pintu Carabiner, sehingga tidak
diteruskan ke Pinnya (Screw) Carabiner bentuk delta juga dapat menahan beban
mantap disudut-sudut tanpa bisa tergeser.
8.
CHOCK
Chock
adalah potongan logam yang dapat diselipkan kecelah batu untuk memperoleh patok
pengaman yang disebut Runner atau Running Belay. Chock ini bermacam-macam
ukuran dan bentuknya, untuk ukuran micro 1-6 sedangkan ukuran macro 6-12, pada
dasarnya ada tiga bentuk chock yang diketahui yaitu jenis pipih Hexentrix dan hexagon. Kegunaan alat ini
berfungsi sebagai patok yang diselipkan pada rekahan atau cacat batuan
disesuaikan dengan ukuran yang cocok agar dapat berfungsi menahan jika pemanjat
terjatuh. Biasanya alat ini dipergunakan pada pemanjatan artificial. Alat ini
mudah terlepas jika mendapat hentakan beban keatas. Oleh sebab itu didalam
pemasangat alat tersebut pemanjat haruslah berhati-hati melihat kemungkinan
yang bisa terjadi, karena kelalaian dari pemasangan dapat membuat chock
terlepas.
9.
PALU TEBING (HAMMER)
Palu untuk panjat tebing tentu agak berbeda dengan palu untuk mengetok
paku ditembok atau kayu, terutama untuk pemanjatan artificial, kepala palu
harus cukup berat agar penancapan piton bisa dilakukan dengan mudah, sementara
dibagian ekornya hendaknya berbentuk baji (Wedge) atau meruncing agar dapat
digunakan untuk membersihkan dinding batu-batuan lepas, tanah atau tumbuhan
(lumut dan rumput). Kemudian ekor kepala palu yang merucing berguna untuk
mencangkol piton kecuali keluar dari celah tebing batu. Bagian ini harus kuat
agar dapat pula digunakan untuk memukul pinggiran batu serpih yang tajam
sehingga aman untuk anchor dibagian tengah kepalanya diberi seutas tali
10. BOR
TANGAN (HANDRIEL)
11. PITSER
12. HANGER
13. JUMAR
14. ASCENDEUR
(FIGURE OF EIGHT)
15. FRIEND
16. SLING
17. TALI
PRUSIK
18. WEBBING
19. HAEROLOCK
20. KANTONG
TEPUNG (CALK BAG)
21. PITON
No comments:
Post a Comment