Masih senada dengan topik
sebelumnya yakni terkait dengan penulisan karya tulis ilmiah.
Akan tetapi cakupan materi dalam artikel ini yakni mengenai catatan kaki
atau footnote. Apa dan bagaimana
kegunaan catatan kaki atau footnote tersebut
dalam penulisan karya tulis ilmiah ? seberapa pengting kah catatan kaki atau footnote tersebut dalam penulisan karya
tulis ilmiah ? Berikut urauian singkat mengenai hal tersebut:
A. Catatan Kaki atau Footnote
Catatan kaki
merupakan suatu pembuktian konkret mengenai sumber referensi yang digunakan
dalam penulisan karya tulis ilmiah, yang berfungsi untuk memberikan penjelasan
atas sumber dari kutipan oleh penulis. Jika demikian apa bedanya dengan daftar
pustaka, tentu saja hal tersebut sangat jauh perbedaannya. Catatan kaki atau Footnote secara rinci memberikan
gambaran mengenai sumber referensi yang dipergunakan. Sedangkan dalam daftar
pustaka juga menunjukkan sumber referensi dalam penulisan karya tulis ilmiah,
akan tetapi tidak secara rinci melainkan secara umum dan hanya menunjukkan buku
dari referensi tersebut.
B. Fungsi Catatan Kaki atau Footnote
Catatan kaki
berfungsi untuk memberikan penjelasan atas sumber dari kutipan yang dilakukan
oleh penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah sebagai:
1.
Fungsi normatif-etik, sebagai suatu upaya memenuhi etik
kesarjanaan dan penghargaan atas karya orang lain.
2.
Fungsi material-teknis, untuk mendukung validitas
penulisan karya tulis ilmiah, memperluas pembahasan, referensi silang dan dapat
juga digunakan untuk tempat kutipan dan petunjuk sumber.
3.
Memberikan keterangan tambahan tentang kebenaran sesuatu
hal yang dikemukakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, agar memudahkan
pembaca mengecek kebenaran itu.
4.
Memberikan tekanan untuk melanjutkan uraian suatu pokok
bahasan dalam teks, tetapi yang tidak tepat apabila dimasukkan sebagai bagian
langsung dalam teks yang bersangkutan.
C. Unsur-Unsur Catatan Kaki atau Footnote
Unsur-unsur yang dimaksud
adalah hal-hal yang harus ada pada catatan kaki atau footnote. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa unsur catatan kaki
atau footnote ini tidak sama
masing-masing sumber yang berbeda. Singkatnya unsur catatan kaki atau footnote yang bersumber dari buku
berbeda dari majalah atau koran.
Secara umum yabg dapat dikategorikan unsur-unsur footnote yakni:
1.
Nomor footnote
2.
Nama penulis
3.
Tahun terbit
4.
Judul tulisan
5.
Kota terbit
6.
Nama penerbit
7.
Halaman dari sumber yang dikutip
D. Pedoman Penulisan Catatan Kaki atau Footnote
Antara catatan kaki atau footnote dengan teks dipisahkan dengan
garis yang tak terputus sepanjang sepuluh sampai empat belas ketukan. Baris-baris
itu berjarak minimal satu setengah spasi tunggal dengan baris teks diatasnya,
dan dua spasi tunggal dengan teks catatan kaki atau footnote dibawahnya.
Penulisan catatn kaki atau footnote mengikuti indensi yang dipakai
waktu penulisan karya tulis ilmiah. Huruf yang digunakan untuk menulis catatan
kaki atau footnote dapat lebih kecil
daripada huruf teks atau dapat sama dengan huruf yang dipakai pada penulisan
karya tulis ilmiah tersebut. Spasi catatan kaki atau footnote ditulis dengan satu spasi tunggal, tetapi antara catatan
kaki atau footnote satu dengan
lainnya yang ada dalam satu halaman berjarak dua spasi tunggal.
Nomor catatan kaki atau footnote memakai angka arab dan ditulis
pertama sebelum menuliskan unsur-unsur catatan kaki atau footnote yang lain. Nomor catatan kaki atau footnote berkelanjutan mulai dari bab I sampai dengan bab terakhir
dimana catatan kaki atau footnote
dibuat, artinya masing-masing bab tidak dimulai dengan catatan kaki atau footnote nomor satu. Nomor catatan kaki
atau footnote harus dalam satu
halaman dengan nomor kutipan yang akan dijelaskan dalam penulisan karya tulis
ilmiah sebagai sumber dalam catatan kaki atau footnote yang bersangkutan. (lihat contoh)
Nama penulis ditulis semua
apabila penulisnya hanya satu, dua atau sampai tiga dan setelah itu diberi
tanda koma. Tetapi apabila penulis lebih dari maka yang ditulis hanya satu,
yaitu penulis pertama tanpa diikuti tanda apapun, kemudian ditambah dengan
menulis “et al.,” yang berasal dari
bahasa latin “et alii” yang artinya “dengan
kawan-kawan” dengan huruf miring, dan setelah menulis “et all.,” dalam tanda titik dan koma, kemudian menulis unsur
selanjutnya.
Penulisan nama penulis tidak
perlu mencantumkan gelar. Untuk penulis asing harus ada nama keluarganya sedang
nama pemberian dan nama tengah dpat ditulis sebelumnya atau ditulis tapi
disingkat, misalnya Job Tayob. Sedangkan
untuk penulis indonesia ditulis dengan apa adanya saja.
Contoh apabila sebuah sumber
buku yang dikutip berjudul Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah, yang ditulis
oleh Sumidjo, S.Pd diterbitkan di XXX oleh TYB Press tahun 1992. Halaman 4664,
maka penulisan catatan kaki atau footnotenya:
![]() |
3. Sumidjo. 1992, Metode
Penulisan Karya Tulis Ilmiah, XXX, TYB Press, hlm. 4664.
Apabila penulisan itu sebagai
penerjemah atau editor, maka ditambah dengan menuliskan keterangan sebagai
dimaksud di atas di belakang nama penulis diantara tanda kurung.
Judul ditulis dengan huruf
miring dengan memperhatikan kapitalisasi huruf kecuali kata penghubung. Judul tidak
boleh disingkat. Setelah penulisan judul dapat disertakan mengenai cetakan,
jilid atau edisi suatu buku tersebut.
Penulisan tahun terbit, kota
penerbitan dan penerbit tidak banyak kesulitan dalam penulisannya, cukup anda
ikuti saja. Untuk penulisan halaman, didalam catatan kaki atau footnote disingkat dengan “hlm.” Yang diikuti
tanda . kemudia halaman kutipan. Apabila halamnya lebih dari satu maka dpat
ditulis “hlm.4664-4777 yang menandakan kutipan berasal dari halaman 4664 sampai
4777” atau untuk halaman yang tidak berdekatan misalnya “hlm.27, 29., yang
menandakan kutipan diambil dari halaman 27 dan halaman 29.
E. Menyingkat Catatan Kaki atau Footnote
Sumber kutipan yang baru
pertama kali muncul dalam catatan kaki atau footnote
harus ditulis lengkap secara keseluruhan unsur-unsurnya. Akan tetapi, jika sering
terjadi pengutipan sumber yang berulang kali, sehingga untuk penulisan kedua
pada catatan kaki atau footnote dapat
disingkat agar dalam penulisan karya tulis ilmiah lebih efektif dan efesien
terlebih mengenai hal estetika karya tulis ilmiah kita.
Contoh singkatan catatan kaki atau footnote
1.
Ibid
Ibid merupakan
singkatan dari ibidium, berasal dari bahasa latin yang artinya sama dengan
diatas.
·
Jika dikutip langsung dari kutipan sebelumnya dengan
halaman yang sama , maka penulisan catatan kaki atau footnote ditulis dengan “Ibid.”
·
Jika dikuti langsung dari kutipan sebelumnya dengan
halaman yang berbeda, maka penulisan catatan kaki atau footnote ditulis dengan “Ibid,.
Hlm. 22.
·
Contoh:

4. Ibid,.
5. Ibid,. Hlm.
22.
2.
Loc. Cit.
Loc.Cit. merupakan
singakatan dari “Loco Citato” dari
bahasa latin yang artinya tempat yang telah dikutip.
·
Jika dikutip dari kutipan yang sama sebelumnya, yakni
sumber dan halamannya akan tetapi telah diselingi oleh beberapa catatan kaki
atau footnote dihalaman sebelumnya,
·
Penulisan Loc.Cit.
didahului dengan menuliskan nama penulis sumber dan ditulis miring dengan tidak
menggunakan kapitalisasi dan tanpa diikuti oleh nomor halaman.
·
Contoh
6. Sumidjo, Loc.cit.
3.
Op.cit.
Op.cit. singakatan dari opere citato artinya dalam karya yang
telah dikutip yang juga berasal dari bahasa latin.
·
Ditulis jika sumber catatan kaki atau footnote yang akan ditulis sama dengan
sumber catatan kaki atau footnote
sebelumnya tetapi halaman yang dikutip berbeda dengan halaman sebelumnya dan
telah diselingi oleh bebrapa catatan kaki atau footnote sebelumnya.
·
Penulisan op.cit.
ini didahului dengan penulisan nama penulis sumber catatan kaki atau footnote, dpat dikapitalisasi dan dapat
pula ditulis tanpa kapitalisasi.
·
Kemudian diikuti dengan penulisan nomor halaman.
·
Contoh:
7.Sumidjo, op.cit. hlm.
58
F.
Daftar Pustaka
Mukti Fajar, Yulianto Ahmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif &
Empiris, Cetakan III, Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2015.
BACA JUGA: PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
BACA JUGA: PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
No comments:
Post a Comment