Wednesday, November 7, 2018

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


PENDAHULUAN
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah suatu tindakan pertolongan kepada seseorang itu lebih yang bersifat cepat dan sementara korban dibawah dirumah sakit atau tempat lainnya. Dalam melaksanakan tindakan P3K, tindakan yang harus dikerjakan :
  1. Menilai keadaan penderita secara tepat.
  2. Memeriksa seluruh pernafasan dan menjaga agar tetap terbukti
  3. Menjaga agar respirasi berlangsung secara efektif.
  4. Mempertahankan atau memulihkan sirkulasi darah
  5. Menutup luka-luka yang terbuka dengan melakukan penekanan untuk mengatasi pendarahan
  6. Melakukan pembidaian pada daerah fracture diskolasih.
  7. Pulihkan kesadaran

Pedoman umum dalam melakukan P3K yakni :
  1. Lihat dulu keadaan sebelum memberi pertolongan
  2. Dalam memberikan pertolongan, usahakan diri anda tetap aman
  3. Cegahlah jatuh korban lebih banyak, singkirkan korban ketempat yang berbahaya
  4.  Jika korban banyak, berilah pertolongan terlabih dahulu pada korban yang jiwanya terancam.
  5. Tinadakan pertolongan.
  6. Usahakan memcari pertolongan.
  7. Lakukan evakuasi.

ARTI DAN TUJUAN
PPPK adalah pemberiaan pertolongan perawatan/pengobatan yang sifatnya darurat dan dilaksanakan secara cepat dan tepat.


Sedangkan tujuan P3K itu sendiri adalah :
a.        Mencegah bahaya maut, jika bahaya maut itu sudah tiba.
b.        Mencegah bahaya cacat.
c.        Mencegah bahaya infeksi.
d.        Meringankan rasa sakit.
e.        Selanjutnya harus diusahakan supaya penderita mendapat pengobatan semestinya.
 Secara umum kesehatan perjalanan dapat diartikan sebagai awal yang mencakup keadaan kesehatan dalam suatu perjalanan. Adalah tujuan antara lain untuk mencapai keadaan sehat dan sesudah melakukan suatu perjalanan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu perjalanan
1.    Fisik
Fisik yang tidak dapat dicapai dalam waktu yang singkat tetapi hanya dapat dicapai dengan latihan yang teratur dan secara kontinyu. Dalam kegiatan semacam pendakian gunung, penempuhan rimba, penyusuran pantai diperlukan kemampuan fisik yang dapat ertahan dalam waktu yang lama, untuk itu kemampuan sistem jantung paru-paru harus terlatih.
Sebagai contoh yang mudah dilakukan yakni dengan cara pemeriksaan denyut  nadi jantung yakni dengan memakai metode sebagai berikut :
-          Denyut nadi maksimal (DNM) yaitu jumlah denyut nadi dalam satu menit yang segera dihitung setelah latihan selesai dilakukan, yakni jualah DNM tidak lebih dari 200 dikurangi usia dari kita sendiri.
-          Bobot latihan yang baik adalah dengan berlari sejauh 2000 M dalam waktu 12 menit.
2.    Mental
Faktor mental kadang-kadang sering diabaikan, padahal tanpa keseimbangan fisik dan mental maka tujuan dari suatu perjalanan tidak akan memuaskan. Faktor mental memang sangat sulit untuk diketahui, tetapi dengan pemberian motivasi yang baik maka pada umumnya dapat meningkatkan dari tuan-tuan. Kegiatan ynag berlebihan sebaiknya dihindarkan terutama orang-orang yang sering atau terkena penyakit yang berhubungan dengan syaraf pusat seperti aplikasi/ ayan, gangguan kejiwaan dan cedera yang berat pada bagian kepala.
3.    Daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh seseorang sangat dipengaruhi faktor-faktor :
a.    Kebutuhan oksigen
Oksigen sangat penting dalam proses penyediaan energi dalam tubuh selama melakukan perjalanan. Seringkali seseorang harus malkukan suatu proses aklimatisasi guna menyesuaikan kemampuan tubuh dengan kadar oksigen yang terdapat pada suatu tempat.
b.    Kebutuhan cairan
Keadaan air dalam tubuh manusia :
-          Suhu 10oC air dibutuhkan 1 liter/24  jam
-          Suhu 20oC air dibutuhkan 4 liter/24  jam
-          Suhu 30oC air dibutuhkan 5 liter/24  jam
-          Suhu 40oC air dibutuhkan 6 liter/24  jam
Jadi dengan meningkatnya suhu (udara,tubuh), air yang dibutuhan manusia juga semakin meningkat akibat dari metabolisme dalam tuibuh.
c.    Kebutuhan garam/elektrolit
Kebutuhan garam untuk setiap orang di daerah sub-tropis adalah 10 gram/24 jam, sedangkan di daerah tropis 15-25 gram/24 jam, tergantungdari jenis aktivitasnya.
d.    Suhu lingkungan
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi daya tahan tubuh, karena itu perlu dipersiapkan/direncanakan untuk menghadapi suatu daerah dengan suhu tertentu. Sering kali suhu dingin menyebabkan kematian dan suhu panas menyebabkan kejang panaas dan kadang-kadang juga kematian.
e.    Makanan
Untuk kehidupan sehari-hari tanpa aktivitas yang berat jumlah kalori yang diperlukan setiap orang 2000-2500 kalori/hari. Sedangan dalam aktivitas yang berat maka kebutuhan akan meningkat menjadi 2500 - 3500 kalori/hari.

TENTANG HANGGUAN UMUM
1.    LENA (SYNOOP/COLAPSE)
-          Gejala subjektif : pusing,telinga berdengung, mual, mata berkunang-kunang, lemas.
-          Gejala subjektif : keluar keringat dingim/panas, muka pucat/merah, merasa lemah, bila ditanya tidak cepat menjawab, dengut nadi lemah.
Pertolongan ;
  1. tidurkan telentang dengan kepala agak rendah
  2. longgarkan pakaiannya
  3. usahakan agar badannya hanyat kembali
  4. apabila penderita sudah lebih baik atau sadar dan dapat minum kopi hanyat atau anggur sedikit
2.    GUGAT (SHOCK)
Adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh darah sangat kurang.
Pengebab :
  1. Kekurangan darah/cairan/luka/muntaber
  2. Luka bakar yang luas
  3. Nyeri yang berat
  4. Tidak tahan terhadap obat/bahan kimia tertentu

Pertolongan :
  1. Ringan (pragugat) dengan tanda umum :
-          Pucat, kulit basah dan dingin
-          Nadi lemah dan pucat (100/menit)
-          Korban gelisah dan bimbang, rasa haus dan kadang-kadang mengigau
  1. Berat (gugat) dengan tanda umum :
Sangat pucat, mata terlihat cekung, pernapasan cepat dan tidak teratur, nadi susah teraba, bila teraba/terasa sangat cepat (150/menit).
Lokasi gangguan :
  1. Kulit pada luka/luka terbakar
  2. Saluran pencernaan/muntaber
  3. Tulang (patah tulang)
Pertolongan :
  1. Penderita dibaringkan ketempat yang segar udaranya dengan kepala yang direndahkan
  2. Tenangkan penderita
  3. Hentikan semua pendarahan yang ada dan balut luka yang kelihatan
  4. Pakaian yang ketat dilonggarkan
  5. Penderita diselimuti dengan baik agar tidak kedinginan
  6. Apabila menghadapi anak kecil (muntaber), berikan oralit

3.    PINGSAN
Adalah suatu keadaan yang timbul karena fungsi daripada otang terganggu sedemikian sehingga penderita tidak sadarkan diri.




Sebab - sebab :
  1. Baringkan penderita ditempat yang teduh dengan udara yang segar
  2. Apabila mukanya merah, kepalanya ditinggikan dan sebaliknya, hendaknya kepala dimiringkan supaya apa yang dimuntahkan mudah keluar
  3. Isi mulut (makanan, gigi palsu) harus dikeluarkan
  4. Jangan biarkan orang pingsan itu tinggal sendiri

4.    MATI SURI
Suatu keadaan pingsan dimana pernapasan dan peredaran darah sudah tidak mencukupi lagi, jadi mati suru adalah keadaan gawat yang letaknya antara pingsan dan mati. pernapasan penderita tidak nampak dan dengut nadi tidak nampak dan dengut nadi tidak teraba. biji mata melebar dan tidak menyempit, dengan sinar muka yang pucat kebiru-biruan.
Sebab - sebabnya :
  1. Karena tidak dapat bernapas atau paru-paru tidak mendapatkan zat asam.
  2. Menghirup gas udara yang beracun
  3. Terkena aliran listrik atau tersambar petir
Pertolongan :
  1. Bebaskan dari tempat yang berbahaya atau dari yang menyebabkannya
  2. Baringkan telentang, tanggalkan segala pakaian yang melekat atau yang menghambat pernapasan
  3. Dimulai segera melakukan pernapasan buatan
  4. Segera bawa ke rumah sakit.




5.    GANGGUAN PERNAPASAN
Pengertian : Kesulitan pernapasan sampai tidak bernapas.
Pengebab : Tersumbatnya jalan pernapasan, kelemahan atau kejang otot pernapasan atau menghisap gas beracun.
Penggolongan :
  1. Korban sadar
  2. Korban tidak sadar
Lokasi gangguan :
Di rongga hidung, mulut, kerongkongan samoai ke paru-paru
  1. Persiapan
-          Bersihkan hidung, mulut dan kerongkongan korban
-          Korban dibaringkan sesuai dengan cara pernapasan yang akan dilakukan
-          Sikap penolong disesuaikan dengan pernapasan buatan yang akan dilakukan
  1. Pelaksanaan
-          Masukkan zat asam dan keluarkan zat asam arang
-          Lakukan terus menerus hingga sadar/mati
6.    PERNAPASAN BUATAN
Yang dimaksud ialah suatu usaha mencoba agar paru-paru dapat bekerja kembali dengan cara mengembangkan dan mengempiskan peru-paru itu.
Pernapasan buatan ini diberikan kepada orang yang mati suri.
Macam - macamnya
  1. Cara Silvester
  2. Cara Howard
  3. Cara C.Hassle
  4. Cara Holgenerlsen
  5. Cara dari mulut ke mulut (Mouth to mouth)
  6. Cara mulut ke hidung (Mouth to noice)
7.    MENGENAI MATI
Seseorang boleh dikatakan mati apabila telah timbul lebam mayat menjadi lengkap dan kaku mayat dibadannya.
Gejala-gejalanya ;
  1. Lebam mayat mulai timbul 2 jam setelah ia mati dan setelah 8 jam tanda-tandanya menjadi lengkap diseluruh badannya
  2. Kaku mayat yang mulai timbul dirahangnya kira-kira 2 jam setelah meninggal
Pertolongan :
  1. Bila gejala belum terlihat, maka pertolongannya seperti pada mati suri
  2. Bila gejala mati sudah ada, maka rawatlah mayat itu dengan semestinya

8.    PENDARAHAN
  1. Macamnya dilihat dari sudut keluarnya darah :
1)    Pendarahan keluar
2)    Pendarahan ke dalam
  1. Macamnya dilihat dari pembuluh darah yang putus :
1)    Pembuluh darah nadi :
§  Darah keluar memancar menurut gerakan dengut jantung
§  warnanya merah muda karena mengandung zat asam
2)    pendarahan pembuluh balik :
§  Darah keluar tidak memancar, hanya mengalir
§  Warnanya merah tua karena mengandung zat asam arang
3)    pendarahan pembuluh rambut :
§  Darah keluar sedikit seperti titik-titik embun
§  Ini tidak berbahaya karena pembuluh darahnya sangat kecil



9.    LUKA
Yang dimaksud dengan luka adalah jaringan kulit yang terputus, robek karena sesuatu. menurut sebabnya maka kita mengenal beberapa macam luka sebagai berikut  :
a.    Luka memar karena                g.   Luka tembak
b.    Luka gores                                 h.   Luka bakar    
c.    Luka tusuk                                 i.    Luka iris
d.    Luka potong                               j.    Luka gigitan
e.    Luka bacok                                k.   Luka lecet
f.     Luka robek

10.  PATANG TULANG
Pertolongan patah tulang adalah salah satu pertolongan yang sangat penting, karena itu berarti mencegah kehilangan salah satu anggota badan/tubuh.
Macam-macamnya :
  1. Patah tulang terbuka, artinya tulang yang patah menonjol keluar langsung berhubungan dengan udara luar.
  2. Patah tulang tertutup adalah sebaliknya
Tanda dan gejala
Terjadi pembengkakan dan terasa nyeri bila ditekan, terjadi perubahan bentuk pada anggota badan yang patah dan mengalami gangguan fungsi
Pertolongan :
  1. Pakaian yang menutup patah tulang perlu dibuka/dirobek
  2. Tutup luka dengan kain kasa steril
  3. Hentikan pendarahan dengan pembalut penekan
  4. Kerjakan pembidaian yang memenuhi syarat pada tulang yang patah
  5. Anggota badan yang patah ditinggikan untuk mengurangi rasa sakit
  6. hangatkan tubuh korban.
11. PEMBIDAIAN
Tujuannya :
  1. Mencegah pergerakan atau pergeseran tulang yang patah
  2. Memberikan istirahat pada anggota tubuh yang patah
  3. Mengurangi rasa sakit
  4. Kesemuanya ini akan mengurangi/mempermudah proses penyembuhan

12. PEMBALUTAN
Dalam pelaksanaan P3K hampir seluruhnya memakai pembalut. Pada umunya pembalut dipergunakan :
  1. Menutup mata
  2. Melakukan tekanan
  3. Mengurangi/mencegah pembengkakan
  4. Membatasi pergerakan
  5. Mengikatkan bidai

Macam-macamnya :
  1. Pembalut cepat
Biasanya sudah siap pakai, terdiri dari lapisan kasa steril dan pembalut gulung
  1. Pembalut kain segi tiga (Mitella)
Bentuknya segi tiga sama kaki dengan ukuran :
- Dasar      : 125/150 cm
- Tinggi      : 90 cm
  1. Pembalut gulung (SWCHTEL VERBAND)
Pembalut gulung ini tersedia dalam berbagai bentuk/ukuran tergantung dari tempat yang dibutuhkan. Ukuran kecil 6 cm dan ukuran besar 6 – 10 cm.

13. KERACUNAN
Racun adalah sesuatu yang meskipun dalam jumlah kecil, apabila masuk kedalam tubuh dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh, hingga mengganggu  kesehatan menyebabkan kecelakaan bahkan dapat membawa kematian.
Macam-macamnya :
Kita dapat membedakan macam - macam racun dan melalui jalur mana racun - racun itu dapat menimbulkan keracunan pada pernapasan yaitu :
  1. Racun yang masuk melalui jalan pernapasan
  2. Racun yang masuk melalui jalan kulit
  3. Racun yang masuk melalui jalan luka
  4. Racun yang masuk melalui jalan pencernaan makanan

Racun yang masuk melalui jalan pernapasan :
  1. Golongan gas yang mencekik pernapasan, misalnya gas koolzuur, gas tambang
  2. Golongan gas yang beracun, misalnya karbon monoksida, gas untuk masak, gas asam sianat, gas swivel waterfot
  3. Golongan gas yang menyebabkan pembengkakan dan pengeluaran cairan dari selaput lendir sehingga menyumbat jalan pernapasan, misalnya gas ammonia, gas yang dipakai dalam perang seperti gas fosgen
  4. Golongan gas yang mempengaruhi susunan syaraf, misalnya gas ether ghloroform

Tanda - tanda orang yang terkena gas beracun :
  1. Banyak keluar air mata
  2. Banyak keluar air liur
  3. Batuk-batuk
  4. Perasaan lemas atau kejang
  5. Pingsan
  6. Sakit kepala
  7. Warna merah (pada keracunan gas karbon monoksida)
Pertolongan :
Dalam memberi pertolongan si penolong harus waspada agar dia sendiri tidak terkena racun dan bawa korban ke tempat yang bebas dari gas, tidurkan telentang dan selimuti. Bila pingsan tolonglah seperti pada pertolongan pingsan. Bila mati suri, tolonglah dengan pernapasan buatan. Segera bawa ke dokter atau rumah sakit

Racun yang masuk melalui luka
Pertolongan :
  1. Pakaian yang terkena racun dilepaskan
  2. Bagian kulit yang terkena racun disiram air dingin terus menerus
§  Racun yang merusak atau membakar selaput lender
Carbon, Lysol, Induk Alkali, Asam Klorida, Asam Belerang, Asam Hidrat
§  Racun yang dapat menggigit selaput lender
Obat tidur, Morphine, Opium, Alkohol, Makanan busuk

Racun yang masuk melalui jalan pencernaan makanan
Perhatikan apakah si korban dalam keadaan sadar atau tidak, atau meminta pemeriksaan dokter mengenai kepastiannya. Analisa jenis racun apa yang termakan atau terminum.
Tindakan pertama :
  1. Adalah membersihkan mulut dan sisa racun dengan air bersih
  2. Bila si korban dapat disuruh dulu minum air setengah liter atau susu untuk melemahkan daya racun
  3. Usahakan agar penderita dapat muntah dengan memasukkan jari ke dalam tenggorokan penderita. Akan tetapi bila sudah lebih ½ jam jangan mencoba menimbulkan muntah karena dikuatirkan dinding lambung menjadi lemah hingga dapat robek akibat gerakan muntah, mengatasinya cukup dengan memberikan Norit 50 gram dalam segelas air.

14. LUKA KEGIATAN ULAR
Tanda dan gejala
-          Gambaran utama : pada pemeriksaan luka gigitan lalr kita dapat menemukan ssatu atau lebih luka tusuk akibat taring ular dan pembengkakan yang cepat ; si korban mengeluh rasa nyeri yang snagat.
-          Gambaran tambahan : tanda-tanda ini tidak segera terlihat dan tidak selalu ada. Perubahan warna yang cepat pada tempat gigitan, lepuh besar yang berisi   darah, pengelupasan jaringan, denyut nadi yang cepat dan lemah, kelemahan tubuh. Gejala-gejala ini dapat berakhir koma atau kematian.

Penggolongan luka gigitan ular
-          Ringan : bekas-bekas goresan, tidak nyeri, pembengkakan sedikit.
-          Sedang : bekas-bekas taring, nyeri, pembengkakan setempat, tidak gejala sistematik.
-          Berat : bekas-bekas taring, nyeri yang sangat dan timbul dengan segera pada luka, pembengkakan progresif, lepuh, gejala sistematik.
Penanggulangannya
-          Untuk gigitan ular yang ringan, luka dibersihkan dengan sabun dan air atau alkohol; insisi dan serum antibisa bukan merupakan indikasi.
-          Untuk luka sedang, luka bekas gigitan diinsisi, kemudian diisap tetapi serum antibisa jangan diberikan dahulu.
-          Untuk luka yang berat, distasi secara aktif dengan pemasangan tourniqunt, oksisi daerah bekas taring, pemberian serum antibisa dean perawatan di rumah sakit.

Pertolongan pertama dilapangan.
Mengurangi antigen dengan memakai tourniqunt yang dipasang antara tempat gigitan dan jantung, pemasangan harus cukup ketat untuk menghalangi aliran balik vena tetapi tidak menyumbat suplai art…… jagalah agar bagian yang luka berada setinggi jantung, keluarkan antigen dengan sisi satu arah (jangan disilang), lakukan pengisapan selama 20 menit.

15. KEDINGINAN (HYPOTHERMIA)
Kehilangan panas tubuh lebih cepat dari pada produksi panas tubuh atau suhu tubuh yang menurun.
Gejala dan tanda
Gigi gemertak. Sukar berbicara, kehilangan koordinasi, sulit berkomunikasi, kekakuan tubuh dan anggota tubuh, tidak sadar.
Tinadakan pertolongan
Ganti dan berikan pakaian kering yang hangat, berikan panas dari luar, berikan makan dan minuman hangat, pindahkan korban dari tempat terbuka (terkena angin) dan lembab, selimuti korban atau gunakan sarung tidur, korban jangan digosok-gosok.

16. KEJANG OTOT
Tanda dan gejala
Kejang mendadak, rasa nyeri, tidak dapat menggerakkan daerah yang kerang.
Tindakan pertolongan
Regangkan otot yang kejang, pijatlah otot yang kejang kearah jantung, bila kejang karena tarik matahari atau udara panas bawa korban ketempat sejuk, beri minum air garam, kompres dingin otot yang kejang sebelum atau sesudah peregangan.


17. SENGATAN PANAS
Gejala dan tanda
Kulit kemerahan, panas dan kering, keringat tidak ada, suhu tubuh mencapai 40oC lebih, sakit kepala, pusing, korban cepat menjadi tidak sadar.
Tindakan pertolongan
Turunkan suhu tubuh secepat munkin, pindahkan korban ketempat sejuk dan lepaskan bila perlu, jika korban sadar letakkan dalam posisi setengah duduk, jika korban tidak sadar letakkan dalam keadaan stabil, gunakan alat pendingin pada kepala  dan badan korban.

18. KELELAHAN PANAS
Tanda dan gejala
Ulit pucat dingin dan lemah, banyak keringat, suhu tubuh normal atau turun, sakit kepala, mual dan muntah, rasa lelaj dan gelisah, pernafasan cepat dan dangkal, nadi cepat dan lemah, dapat pingsan tiba-tiba.
Tindakan pertolongan
Pindahkan korban ketempat sejuk, jika korban sadar berikan air dahulu, jika korban banyak keringat, kram, diare, muntah berikan satu sendok the garam dalam ssatu liter  air, jika pingsan telentangkan korban dan tinggikan kaki 20-30 cm.



No comments: