Penulisan karya tulis ilmiah
merupakan seni dalam menulis karya tulis sehingga menghasilkan karya tulis
ilmiah yang menarik untuk dibaca. Dimana dalam menulis karya tulis ilmiah tata
cara penulisan, metode penulisan, penggunaan bahasa dan sebagainya yang
semuanya itu mempunyai aturan tersendiri. Yang dimaksudkan agar supaya karya
tulis ilmiah yang kita kerjakan layak dan menarik untuk dibaca.
Ringkasnya penulis berpendapat bahwa penulisan karya
tulis ilmiah merupakan suatu pekerjaan yang kompleks dalam menulis. Olehnya
itu, dalam menulis karya tulis ilmiah alangkah baiknya jika mengikuti prosedur
dalam penulisan karya tulis ilmiah. Maka pada tulisan ini akan diuraikan
mengenai tata cara penulisan karya tulis ilmiah.
A.
Alat dan Bahan (Kertas
dan Komputer)
Sebelum lanjut perlu saya garis
bawahi bahwa kertas dan komputer merupakan alat dan bahan yang dipakai dalam
penulisan karya tulis ilmiah. Melihat seiring dengan perkembangan tekhnologi
maka dalam penulisan karya tulis ilmiah sudah sangat jarang dijumpai berupa
tulisan tangan, seperti misalkan makalah dan tugas lainnya.
1.
Kertas
Kertas yang digunakan dalam
penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi syarat:
a.
Harus berwarna putih
b.
Jenis kertas HVS 70-80 gsm
c.
Ukuran kertas A4 (210 x 297 mm)
d.
Tulisan berwarna hitam
e.
Sampul jilid (warna
tergantung)
B.
Tata Cara
Pengetikan
Sebagaimana ketentuan tersebut
diatas maka dalam penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar harus
memperhatikan tekhnik pengetikannya pula.
1.
Teks diketik dengan jarak dua spasi dengan masing-masing
4 cm dari margin atas dan kiri, serta 3 cm dari margin bawah dan kanan.
2.
Jika baris baru terakhir pada satuan halaman adalah
permulaan alenia baru, maka baris pertama alenia baru itu harus dipindahkan ke
halaman berikutnya. Alenia yang berada pada bagian bawah halaman harus
mempunyai sekurang-kurangnya tiga baris sebelum pindah ke halaman berikutnya.
3.
Setiap pengetikan “BAB” yang dibawahnya diikuti oleh
judul bab dimulai pada halaman baru dengan jarak 4 cm dari margin atas kertas.
Posisi tulisan “BAB” dan judul bab adalah di tengah.
4.
Indensi adalah pedoman pada penulisan awal alenia baru
(paragraf baru). Setiap paragraf penulisannya diketik dengan agak menjorok ke
dalam dari tepi ruang sebelah kiri. Pengetikan indensi dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
a.
Indensi lima, pengetikan huruf pertama pada paragraf baru
dimuali pada ketukan ke-enam setelah lima ketukan kosong. Untuk komputer
silahkan sesuaikan dengan tekhnik tersendiri.
b.
Indensi tujuh, pengetikan huruf pertama pada paragraf
baru dimulai pada ketuka ke-delapan setelah tujuh ketukan kosong. Sesuaikan
lagi jika menggunakan komputer.
C.
Penulisan Kutipan
Dalam penulisan karya tulis
ilmiah tentunya tidak akan bisa lepas dari pengutipan yang biasanya merupakan
teori, perkataan atau argument dari seorang ahli atau penulis sebelumnya.
Terlebih jika dalam menulis skripsi, thesis dan sebagainya. Untuk lebih
jelasnya silahkan cermati ulasan mengenai macam-macam penulisan kutipan
berikut:
Kutipan Langsung
Panjang
1.
Kutipan langsung panjang, yaitu penulisan kutipan yang
lebih dari lima baris. Maka penulisannya diketik terpisah dari uraian
sebelumnya, jarak antara baris pertama dan baris selanjutnya menggunakan satu
spasi tunggal.
2.
Penulisan dalam kutipan langsung panjang ini lebih condong
ke dalam dari margin kertas kiri dari pada ulasan/tulisan sebelumnya.
3.
Pada kalimat yang dikutip menggunakan tanda petik /kutip
buka dan tutup.
4.
Menggunakan tanda titik dua jika ingin menuliskan kutipan
langsung panjang tersebut.
Contoh. Sebagaimana menurut John Wicky Ricardo bahwa
kutipan langsung panjang merupakan:
“Ini adalah contoh kutipan langsung panjang, Penulisan
karya tulis ilmiah merupakan seni dalam menulis karya tulis sehingga
menghasilkan karya tulis ilmiah yang menarik untuk dibaca. Dimana dalam menulis
karya tulis ilmiah tata cara penulisan, metode penulisan, penggunaan bahasa dan
sebagainya yang semuanya itu mempunyai aturan tersendiri. Yang dimaksudkan agar
supaya karya tulis ilmiah yang kita kerjakan layak dan menarik untuk dibaca.”
Kutipan Langsung
Pendek
1.
Kutipan langsung pendek, yaitu kutipan langsung yang
tidak lebih dari lima baris.
2.
Penulisannya tidak perlu dipisahkan dengan uraian kalimat
sebelumnya. Dalam artian penulisannya cukup melanjutkan uraian sebelumnya pada
baris yang sama.
3.
Sebelum memulai penulisan kutipan tidak perlu menggunakan
tanda titik dua.
4.
Spasi yang digunakan sama dengan spasi sebelumnya.
5.
Penulisan kutipan dimulai dengan tanda petik buka dan
tutup.
6.
Biasanya nama asli dari penulis sumber kutipan ditulis
sebelumnya.
Contoh.
Seperti yang dikatakan oleh Sobardono Alingarso, bahwa
“kutipan langsung pendek dalam penulisannya cukup seperti ini saja.”
D.
Penulisan Daftar
Pustaka
1.
Referensi yang dicantumkan dalam daftar hanya dikutip
atau hanya yang bagian kalimat aslinya dikuti dalam penulisan karya tulis
ilmiah.
2.
Susunan dalam penulisan daftar pustaka mengiktui urutan:
a.
Buku
b.
Artikel
c.
Jurnal/Makalah
d.
Buletin terbitan Pemerintah dan sebagainya
e.
Laporan
f.
Peraturan perundang-undangan
g.
Internet.
3.
Nama pengarang disusun menurut abjad, apabila penulisnya
lebih dari tiga maka yang ditulis adalah penulis pertama dan diikuti dengan
menuliskan et.al atau dkk.
4.
Penulisan daftar pustaka disusun dengan urutan sebagai
berikut:
Nama Pengarang. Tahun Terbit Buku. Judul Buku di Cetak Miring. Jilid, jika ada. Cetakan, jika ada.
Tempat Terbit Buku. Nama Penerbit.
Contoh: Muhammad. 2018. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Cetakan V. Pangkep. TYB Press.
No comments:
Post a Comment