Secara
etimologi survival berasal dari bahasa inggris yaitu “survive” yang
berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. Dalam hal ini mampu
mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Jadi survival adalah kemampuan
seseorang untuk dapat bertahan hidup dari keadaan yang kurang menguntungkan di
sekelilingnya. Keadaan ini antara lain seperti: tersesat di hutan, pesawat yang
jatuh ke gunung, pilot pesawat yang terpaksa melakukan pendaratan darurat di
laut (ditching), Kapal laut yang mengalami musibah, dll.
Survivor adalah orang yang sedang
mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan
survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapinya.
Kesulitan-kesulitan
tersebut antara lain :
a.
Kondisi alam (cuaca dan keadaan medan)
Masalah yang dapat
membahayakan jiwa manusia dan dapat menyebabkan kematian adalah faktor dingin.
Dingin terjadi karena temperatur di alam lebih rendah dari temperatur tubuh kita.
Dingin yang dimaksud disini adalah penyebab kematian yang dikarenakan penurunan
suhu tubuh yang dikenal dengan hypotermia. Suhu tubuh manusia normal
adalah 36ْ -37ْoC, dimana temperatur ini harus dipertahankan.
Penurunan suhu tubuh 1ْ - 2ْoC saja dapat menyebabkan gangguan vital
pada tubuh sampai pada kematian. Penurunan suhu tubuh ini biasanya terjadi
tanpa disadari.
Pengeluaran panas tubuh dapat
terjadi melalui :
-
Respirasi/pernapasan
-
Evaporasi/penguapan
-
Konduksi/penerusan
tenaga
-
Radiasi/pemancaran
atau penyinaran
b.
Keadaan mahluk hidup lain disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
- Manusia, menghadapi manusia/penduduk asli maka perlu diingat: hormati adat istiadat setempat dan ikuti kebiasaan yang berlaku
- Binatang, anda harus mengenal sifat-sifat binatang hutan untuk dapat segera menghindari hal-hal yang mengancam jiwa kita
- Tumbuh-tumbuhan, harus mengenal tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan dan yang tidak dapat dimakan. Jangan memakan sesuatu bila tidak yakin bahwa makanan tersebut beracun, hindari buah-buahan yang menyala, bergetah dan berbulu.
c.
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
-
Fisik:
tidak menyiapkan dengan optimal maka tidak akan
mampu mengadakan perjalanan dan membawa perbekalan yang dibutuhkan dalam
perjalanan
-
Mental:
seperti takut gelap, takut kehujanan atau kebiasaan dimanjakan
-
Pengetahuan
keterampilan: keterampilan mencari makan, membuat tenda, dll.
Banyaknya
kesulitan-kesulitan tersebut biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita
sendiri.
Dalam keadan tersebut ada
beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak.,
antara lain : mental, kurang lebih 80% kesiapan kita dalam survival terletak
dari kesiapan mental kita.
Definisi Survival
Dalam buku survival yang dijadikan
literatur/rujukan militer yang berhubungan dengan pembinaan kekuatan
rohani seseorang, khususnya dalam Komando.
kata survival diberikan
singkatan sebagai berikut:
S : Sadarilah sungguh-sungguh
situasimu
U : Untung malang bergantung ketenanganmu
R : Rasa takut dan panik harus kau
kuasai
V : Vakum, isilah segera
I : Ingatlah dimana kau berada
V : Viva (hidup), hargailah
A : Adat istiadat setempat perlu
ditiru
L :
Latihlah dirimu dan belajarlah selalu
Tersesat
Jika anda tersesat atau
mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tersebut, agar dapat membantu
anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu
istilah
" S T O P " yang artinya :
" S T O P " yang artinya :
S : Stop/seating, berhenti dan istirahat,
jangan panik
T :
Thinking,
gunakan akal dan selalu sadar akan keadaan yang sedang dihadapi
O :
Observation, amati keadaan sekitar,
tentukan arah, manfaatkan alat-alat yang
ada dan hindari hal-hal yang tidak perlu
P :
Planning, buat rencana mengenai tindakan yang
harus dilakukan dan perhitungkan konsekuensinya bila sudah mengetahui apa yang
harus dilakukan
Kebutuhan Dalam Survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
Seorang survivor perlu mempunyai sikap sebagai berikut :
a. Semangat untuk tetap hidup
b. Kepercayaan diri
c. Akal sehat
d. Disiplin dan rencana kegiatan yang matang
e. Kemampuan belajar dari pengalaman
f. Pengetahuan
tentang rimba, laut, dan lingkungan serta pengetahuan tentang ekologi dan
biologi
2. Pengetahuan
Untuk
mendukung suksesnya kegiatan survival maka diperlukan
pengetahuan tambahan bagi seorang survivor, terutama pengetahuan yang
berhubungan dengan teknik survival, pengetahuan
tambahan tersebut antara lain:
a. Pengetahuan
cara membuat alat perlindungan (bivak)
b. Pengetahuan
tentang cara memperoleh air
c. Cara
mendapatkan makanan
d. Cara
mendapatkan dan membuat api
e. Pengetahuan
orientasi medan
f. Cara
mengatasi gangguan binatang
g. Mencari
pertolongan dan keluar dari kesulitan
3. Pengalaman dan latihan
-
Latihan mengidentifikasikan
tanaman
-
Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
Seorang Survivor harus dilengkapi dengan peralatan yang
lengkap dan canggih agar dapat melakukan survival dengan baik dan aman, seperti
Kotak survival, Pisau jungle, dll
5. Kemauan belajar
Kemauan belajar merupakan faktor pendukung keberhasilan
survival karena dengan belajar kita mengenal alam lebih akrab dan dapat
menyesuaiakn diri dengan medan
sekitarnya.
Langkah yang
harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
ü Mengkoordinasi anggota
ü Melakukan pertolongan
pertama
ü Melihat kemampuan anggota
ü Mengadakan orientasi medan
ü Mengadakan penjatahan
makanan
ü Membuat rencana dan
pembagian tugas
ü Berusaha menyambung
komunikasi dengan dunia luar
ü Membuat jejak dan perhatian
ü Mendapatkan pertolongan
Bahaya-bahaya dalam
survival
Banyak sekali bahaya dalam
survival yang akan kita hadapi,
antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
Ø Sering berlatih
Ø Berpikir positif dan optimis
Ø Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
Ø Kelelahan panas
Ø Kejang panas
Ø Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
ü Penyakit akut/kronis
ü Baru sembuh dari penyakit
ü Demam
ü Baru memperoleh vaksinasi
ü Kurang tidur
ü Kelelahan
ü Terlalu gemuk
ü Penyakit kulit yang merata
ü Pernah mengalami sengatan udara panas
ü Minum alkohol
ü Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
ü Aklimitasi
ü Persedian air
ü Mengurangi aktivitas
ü Garam dapur
ü Pakaian ( Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong)
3. Serangan penyakit
Ø Demam
Ø Disentri
Ø Typus
Ø Malaria
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir
dengan baik,
histeris.
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah, Keadaan lingkungan
mencekam.
Pencegahan : Usahakan tenang, Banyak
berlatih
5. Bahaya binatang beracun
dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang
perut, kadang-kadang mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan
: Air garam di minum, Minum air sabun, mandi air panas, Minum teh pekat, Di tohok anak
tekaknya.
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori, Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
Pencegahan : Kemek aja..!
8. Lecet
9. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian
Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas,
hujan dan dingin
Macam bivak (shelter):
a. Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang,
Tidak ada gas beracun, Tidak mudah longsor
b. Shelter buatan dari alam
c. Shelter buatan
Syarat-syarat bivak :
v Hindari daerah aliran air.
v Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh,
v Bukan sarang nyamuk/serangga
v Bahan kuat
v Jangan terlalu merusak alam sekitar
v Terlindung langsung dari angin
Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
• Obat nyamuk, autan, dll
• Bunga kluwih dibakar
• Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian
dimatikan sehingga asapnya bisa
mengusir nyamuk
• Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan
nyamuk
b. Laron
• Mengusir laron yang
terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Lebah
Apabila disengat lebah :
• Oleskan air bawang merah
pada luka berkali-kali
• Tempelkan tanah
basah/liat di atas luka
• Jangan dipijit-pijit
• Tempelkan pecahan
genting panas di atas luka
d. Lintah
Apabila digigit lintah :
• Teteskan air tembakau
pada lintahnya
• Taburkan garam di atas
lintahnya
• Teteskan sari jeruk
mentah pada lintahnya
• Taburkan abu rokok di
atas lintahnya.
e. Semut
• Gosokkan obat gosok pada
luka gigitan
• Letakkan cabe merah pada
jalan semut
• Letakkan sobekan daun
sirih pada jalan semut
f. Kalajengking, ular dan lipan
• Pijatlah daerah sekitar
luka sampai racun keluar
• Ikatlah tubuh di sebelah
pangkal yang digigit
• Tempelkan asam yang
dilumatkan di atas luka
• Bobokkan serbuk lada dan
minyak goreng pada luka
• Taburkan garam di
sekeliling bivak untuk pencegahan
Pembahasan lebih lanjut dalam materi EMC
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
• Perangkap model
menggantung • Perangkap menimpa
• Perangkap tali sederhana
•
Apace foot share
• Perangkap lubang jerat
Bahan :
• Tali/kawat • Batang kayu
• Umpan • Cabang pohon
Membaca Jejak
Jenis jejak :
• Jejak buatan : dibuat
oleh manusia
• Jejak alami : tanda
jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
• Jenis binatang yang
lewat • Besar kecilnya binatang
• Arah gerak binatang • Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat
diketahui dari
• Kotoran yang tersisa
• Pohon atau ranting yang
patah
• Lumpur atau tanah yang
tercecer di atas rumput
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
1. Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat
penampungan
2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin
lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang
menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
3. Dari tanaman, Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan
lumut
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1. Air sungai besar.
2. Air sungai tergenang.
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter
dari batas pasang surut).
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang
di bawah batuan.
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang,
sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar,
biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan Makanan.
Patokan memilih makanan
• Makanan
yang di makan kera juga bisa di makan manusia.
• Hati-hatilah
pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok.
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah
putih, seperti sabun kecuali sawo.
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu
dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa
dimakan.
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam.
Hubungan
air dan makanan
• Untuk air yang mengandung karbohidrat
memerlukan air yang sedikit.
• Makanan ringan yang
dikemas akan mempercepat kehausan
• Makanan yang mengandung
protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
• Batang pohon pisang
(putihnya) • Sagu dalamnya berwarna putih
• Bambu yang masih muda
(rebung) • Tebu
• Pakis dalamnya berwarna
putih
Dari daunnya :
• Selada air • Daun mlinjo
• Rasamala (yang masih
muda) • Singkong
Akar dan umbinya :
• Ubi jalar, talas,
singkong
Buahnya :
• Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
• Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri
jamur beracun :
-
Mempunyai warna mencolok
-
Baunya tidak sedap
-
Bila dimasukkan ke dalam nasi,
nasinya menjadi kuning
-
Sendok menjadi hitam bila
dimasukkan ke dalam masakan
-
Bila diraba mudah hancur
-
Punya cawan/bentuk mangkok pada
bagian pokok batangnya
-
Tumbuh dari kotoran hewan
-
Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
• Belalang • Jenis burung
• Tempayak putih (gendon) •
Cacing
• Lebah , larva, madu • Jangkrik
• Kadal : bagia belakang
dan ekor • Laron
• Ular : 1/3 bagian tubuh
tengahnya • Siput
• Binatang besar lainnya • Katak hijau
Binatang yang tidak bisa dimakan
• Mengandung bisa : lipan
dan kalajengking
• Mengandung racun : penyu
laut
• Mengandung bau yang khas
: sigung
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
Cara membuat Api :
1. Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah
terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu.
3. Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan
menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan
bahan penyala, sehingga terbakar.
4. Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut,
gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan
penyala agar mudah tebakar. Bahan
penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren.
Survival Kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus
dibawa dalam perjalanan :
• Perlengkapan memancing • Tali kecil
• Cermin suryakanta,
cermin kecil • Senter
• Korek api yang disimpan
dalam tempat kedap air • Pisau
• Tablet garam, norit • Peluit
• Jarum + benang + peniti • Obat-obatan pribadi
Hypotermia
Hypotermia
adalah penurunan suhu tubuh (kedinginan) dari suhu normal. Kalau panas, tubuh
kita akan mengeluarkan keringat untuk mengurangi panas tersebut, dan kalau
dingin kita menggigill untuk memanaskan tubuh. Hypotermia dapat terjadi akibat
cuaca dingin, angin, dan hujan utamanya pada tempat-tempat ketinggian seperti
gunung.
Upaya pencegahan
hypotermia:
- Memakai pakain yang berlapis untuk mengontrol suhu tubuh
- Jangan duduk/berbaring langsung diatas tanah/batu
- Hindari kulit dari air yang berlebihan
- Makan makanan tambahan sesering mungkin yang berkalori tinggi seperti gula-gula, coklat, dll
- Melakukan paking ransel (misal memakai polybag dalam ransel) untuk melindungi pakaian saat hujan
- Menggunakan topi/kupluk berbulu domba (kebanyakan panas tubuh hilang dari kepala)
- Membuat perlindungan (tenda/bivak)
- Membuat api unggun
Tahapan hypotermia
Suhu tubuh (dubur) ْoC
|
Sifat/Gejala
|
Perlakuan
|
37,5ْ oC
|
Normal
|
Lakukan upaya pencegahan
hypotermia
|
36ْ oC
|
Merasa dingin
|
a.
Cari perlindungan
b.
Ganti pakaian yang basah
c.
Minum minuman hangat yang manis
d.
Makan makanan berkalori tinggi
e.
Buat perapian
|
35ْ oC
|
Menggigil |
a.
Jangan melakukan gerakan berlabihan (banyak bergerak
mengakibatkan kehilangan panas berlebihan)
b.
Menambah panas dari luar dibagian leher dan disamping tubuh
c.
Buka pakian korban dan masukkan dalam SB bersama seseorang yang
juga tidak mengenakan pakaian
d.
Naikkan suhu tubuh korban
seperti biasa lalu pindahkan ketempat aman (jangan lakuakan kegiatan, bisa
kambuh)
|
34ْ oC
|
Jalan
kurang teliti, bicara gugup, bingung, dan kaku
|
33ْ oC
|
Otot keras
|
32ْ oC
|
Menggigil berhenti
|
a.
Berbaring dengan kaki diatas sedikit
b.
Jangan gerakkan badan
c.
Menambah panas dari luar (pada leher dan disamping tubuh saja)
|
31ْ oC
|
Setengah sadar
|
30ْ oC
|
Pingsan,
biji mata membesar
|
a.
Janganmemberi
makanan/minuman
b.
Jaga saluran napas
|
29ْ oC
|
Jantung
dan napas pelan
|
Memakai posisi stabil
(recovery position)
|
28ْ oC
|
Jantung tak menentu.
|
Beri bantuan pernapasan
(mulut ke mulut) sama dengan kecepatan napas korban
|
24ْ oC
|
Tewas
|
Belum bisa dikatakan
mati sebelum korban panas kembali dan kemudian meninggal
|
Tahapan hypotermia lebih cepat menjadi parah bagi:
·
Anak-anak
·
Orang tua (lanjut usia)
·
Orang yang sakit
·
Orang kurus
Jika
anda pernah merasa dingin atau pernah menggigil digunung, berarti suhu tubuh
anda sudah mulai menurun dari suhu
normal.
Tekanan
Yang Timbul Dalam Situasi Survival
1.
Stres mental dan fisik
Diakibatkan oleh panik, kelelahan dan kurang tidur. Apabila
mengambil tindakan yang keliru dapat berakibat fatal. Cara mencegah:
a.
Mempunyai kesiapan dalam segala keadaan untuk melakukan survival, baik fisik, mental dan
peralatan
b.
Selalu berpikir positif dan optimis
c.
Sering melakukan latihan survival
2.
Rasa Takut dan Penyakit
Penyakit merupakan musuh terbesar dalam perjuangan kita untuk
hidup dalam hutan rimba dan rawa-rawa. Kita harus mengetahui bagaimana mereka
dibawa atau datang dan bagaimana cara-cara menghindarinya.
3.
Rasa Haus
Rasa haus
timbul karena rasa takut dimana menyebabkan kita mengeluarkan keringat akibat
reaksi dalam tubuh, juga dipengaruhi kondisi alam yaitu teriknya matahari yang
menyebabkan pengeluaran keringat dari dalam tubuh
4.
Rasa Lapar
Terjadi
karena selama melakukan aktifitas tubuh akan mengeluarkan energi sehingga badan
teras lemas dan timbul rasa lapar
5.
Rasa Panas dan Dingin
Panas dan
dingin ini dipengaruhi oleh cuaca dan ketinggian. Bila terik matahari kita akan
merasa kepanasan, dan bila malam kita biasanya merasa kedinginan. Ketinggian
juga berpengaruhi karena semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut akan
semakin dingin.
6.
Rasa Bosan (bila terlalu lama tersesat)
7.
Rasa Terisolasi
Selama
tersesat, survivor akan merasakan terisolasi apalagi bila tersesat seorang
diri. Survivor akan merasak daerah itu asing untuk dirinya, suasana yang sunyi
teras mencekam, terkurung dan terkungkung.
8.
Kelainan Tingkah Laku
Biasanya
survivor mengalami kelainan tingkah laku yang dipengaruhi oleh tekanan
psikologis. Dimana rasa takut dan panik menyebabkan tindakan tidak terkontrol.
No comments:
Post a Comment